MOHON MAAF SEDANG DI PERBAIKI !!!!

Selasa, 10 Januari 2012

PURA GIRI PUTRI




Pura ini berada di dalam gua Giri Putri. Letaknya sangat spesifik dan mengesankan. Sebelumnya persiapkan banten yang akan dipersembahkan. Perlengkapan sembahyang seperlunya, flash-light serta korek api. Bawaan yang tidak diperlukan dapat ditinggalkan di kendaraan, karena perjalanan kaki selanjutnya agak berat. Jangan lupa tas bahu berisi handuk kecil dan pakaian ganti, apabila direncanakan dilakukan pengelukatan dalam prosesi ini. Kita akan mendaki trap (anak tangga) yang cukup tinggi menuju ke mulut gua. Tanggalkan alas kaki sesampai di mulut candi bentar pelataran depan gua. Di pelataran ini terdapat pelinggih berupa Padmasana serta bangunan penyangga berupa tempat penyimpanan peralatan upakara. Pemandangan pantai dan lautan dari pelataran yang amat tinggi ini sangat indah! Persembahyangan dimulai pada pukul 12 siang, waktu yang tepat untuk ber-Tri-Sandia setelah pengayatan dihaturkan oleh Ida Dane Mangku, sebelum Panca Sembah. Lebih dari 80 umat dapat ditampung dalam pelataran ini.
Diameter mulut gua tidak lebih dari 70 cm dan berlekak-lekuk penuh tonjolan batu. Arahnya hampir vertikal sehingga kita harus turun ke dalam lubang itu seperti masuk ke dalam sumuran. Setelah kedua kaki kita menjejak dasar sumuran, kita harus berjongkok untuk bisa berjalan ke arah horisontal ke depan. Ketinggian gua hanya cukup untuk separuh ketinggian kita, tetapi semakin melebar secara horisontal. Perjalanan jongkok ini hanya sepanjang 3 atau 4 meter karena sisi atas gua semakin meninggi. Dengan demikian, sebaiknya diatur agar beberapa anggota rombongan mengawali turun ke gua, berikutnya pembawa banten, dibantu oleh anggota yang sudah di dalam gua, baru disusul oleh yang lainnya.
Semakin dalam kita memasuki gua, semakin lebar ruangan gua. Meski tidak cukup terang, di beberapa tempat di dinding gua telah dipasang lampu-lampu listrik. Meskipun di luar matahari bersinar seterik-teriknya di tengah hari, tetapi di dalam, tanpa pertolongan lampu senter, kita tidak akan dapat melihat di mana kaki kita berpijak. Perjalanan dengan kaki telanjang harus dilakukan secara hati-hati, karena permukaan jalan di dalam gua agak lembab dan licin. Permukaan ini dibentuk oleh tumpukan kotoran kelelawar dan beberapa jenis burung yang juga menghuni gua selama ribuan tahun. Beberapa cerukan kecil dan dalam yang dapat mengakibatkan terkilirnya pergelangan kaki, patut diwaspadai. Apabila tidak tersedia lampu senter, cobalah menghubungi prajuru pura untuk menyediakan pelayanan penerangan dengan menggunakan lampu Stormking (lampu petromax) dalm jumlah terbatas.
Semakin jauh kita masuk ke dalam gua, ruangannya menjadi semakin lebar dan tinggi. Sebagai gambaran, gua ini mungkin dapat menampung seribu orang sekaligus di dalamnya.
Sebelum menuju Pelinggih Utama, agak dekat dari mulut gua kita akan menjumpai sebuah pelinggih di tengah ruangan, seperti aling aling yang lazim terdapat pada gerbang utama.Dari pelinggih inilah prosesi di dalam gua Giri Putri dimulai. Selesai melakukan penghayatan pemedek melanjutkan ke Pelinggih Utama yang berlokasi di perut gua, yaitu pertengahan antara kedua ujung awal dan akhir gua. Pada ujung paling akhir gua Giri Putri yang panjangnya kira-kira 300 meter ini terdapat pula pelinggih pada sisi dinding sebelah kanan dari arah kita masuk.
Di perut gua yang luas ini, terdapat cerukan gua lain yang permukaan lantainya lebih tinggi. Seakan-akan sebuah mezzanine khusus untuk orkestra di lobby besar sebuah hotel. Pelinggih-pelinggih utama terletak di bagian atas tersebut. Di sana juga terdapat sumber air suci untuk tirta Pengelukatan. Bagian atas ini dapat kita capai melalui sebuah tangga besi yang sempit, yang disandarkan pada dinding gua di bawahnya. Karena luas lantainya tidak begitu besar, kapasitasnyapun terbatas. Biasanya cukup diwakili oleh para pemimpin upakara atau pemangku, sedangkan pemedek yang lainnya cukup menghaturkan sembah dari bawah yaitu lantai gua utama saja. Di bagian bawah di mana para pemedek menghaturkan sembah juga terdapat satu pelinggih dan tempat untuk melakukan pengelukatan.
Acara persembahyangan dapat dilangsungkan sesuai dengan jenis acara yang hendak dilaksanakan. Ada semacam kesegaran dan kesan pencerahan luar biasa setelah kita keluar dari gua Giri Putri. Kesan ini merupakan tambahan semangat spiritual untuk melanjutkan perjalanan bakti berikutnya.
Perjalanan dilanjutkan ke pura Trisakti di Kerang Kuning.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar